DSLR adalah kamera canggih, tentunya melebihi kemampuan kamera ponsel maupun kamera saku. Ada banyak fitur yang bisa dimaksimalkan, dan ada berbagai kelebihan yang mungkin tidak pernah Anda gunakan. Inilah pentingnya Anda harus membaca artikel ini sampai akhir.
Teknik Menggunakan Kamera DSLR
Mungkin dikira mudah menggunakan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) yah? Ya, memang sebenarnya mudah bagi yang sudah memahami, dan sangat sulit bagi yang belum pernah mempelajari serta memegangnya. Jadi percuma saja bila Anda membeli kamera mahal tetapi tidak bisa menggunakannya, atau bisa menggunakan tapi hanya sekedarnya saja.
Cara memegang Kamera DSLR
Mulai dari cara memegangnya pun ada teknik khusus. Sangat jelas terlihat orang yang belum pernah memegang DSLR dengan yang terbiasa. Pertama, tangan kanan harus memegang pada bagian grip, yakni tonjolan di body kamera yang biasanya berada disisi kiri jika dilihat dari depan.
Bagian grip memang merupakan area khusus untuk tangan bisa memegang kamera. Karena tumpuan tangan sebagian besar pada area grip, itulah kenapa perusahaan kamera banyak menempatkan banyak tombol disitu seperti tombol Shutter, navigasi, dial pemutar, dan tombol-tombol lainnya.
Tombol Shutter (jepret) bisa dipenjet dengan jari telunjuk tangan kanan. Kemudian tangan kiri bertindak sebagai penggenggam lensa, dimana bisa untuk melakukan zoom-in dan zom-out serta sebagai penstabil kamera dari goncangan.
Melihat dari viewfinder
Ini adalah DSLR, saatnya Anda harus memanfaatkan indera mata dengan sebaik-baiknya. DSLR dibekali dengan fitur viewfinder atau jendela bidik, sebuah kaca untuk melihat objek. Tidak seperti kamera poket yang memanfaatkan layar monitor digital. Jadi pejamkan salah satu mata Anda dan lihatlah objek dengan salah satu mata.
Mengapa viewfinder? Kelebihan fitur viewfinder adalah karena ini adalah tempat melihat objek dengan kaca optik sehingga terlihat nyata baik dari bentuk objek maupun warnanya. Seperti Anda melihat objek secara langsung, tidak seperti penggunaan layar LCD yang bisa tidak terlihat 100% sama. Viewfinder juga memiliki fitur titik fokus, garis horizon/vertikal dan dapat diatur untuk penyandang mata minus/plus.
Mode yang digunakan
Jangan sampai terlewatkan memilih mode pemotretan. Pada kamera DSLR biasanya terdapat bulatan yang memiliki keterangan M, A, S, P, Auto dan ikon-ikon lain untuk kamera Nikon dan merek lain. Dan keterangan M, Av, Tv, P, Auto dan ikon-ikon lain untuk DSLR Canon serta merek lain. Tentukan mana yang akan dipakai, apakah M (Manual), A/Av (Aperture Priority), S/Tv (Shutter Priority), P (Program), Auto maupun dengan mode lain.
Kebanyakan fotografer yang mahir menggunakan M (Manual) dimana mereka bisa men-setting seluruh elemen kamera sesuka hati. Atau untuk pemula kebanyakan menggunakan Auto dimana ini adalah mode otomatis. Penggunaan Auto memungkinkan fotografer hanya perlu mengarahkan kamera pada objek dan menekan tombol Shutter, tanpa perlu mengatur elemen setting kamera. Segalanya sudah diatur sendiri oleh kamera. Jadi bila Anda memang belum tahu teknik menggunakan DSLR, putar saja bulatan Mode ke posisi Auto.
Memfokuskan subjek
Cara memfokuskan kamera pada subjek utama sebenarnya adalah tugas dari lensa. Jadi untuk lensa yang sudah AutoFokus, caranya sederhana, Anda tinggal memencet Shutter setengah (menekan tidak penuh). Maka kamera biasanya akan berbunyi ‘tuit-tuit’, itu tandanya lensa sudah mengunci fokus. Jika ternyata yang terfokus bukan subjek yang diinginkan, maka Anda harus kembali mengulang pemencetan Shutter seperti diatas.
Pada saat lensa sudah mengunci fokus, Anda harus menahan sampai sudah benar-benar pas selanjutnya adalah penekanan penuh untuk memotret. Usahakan Anda menggunakan setting AutoFokus bukan satu titik (single point), sehingga mudah melihat kemana lensa mengunci fokusnya. Bisa memilih Auto-area AF, 3D tracking maupun Dynamic area AF.
Perhatikan tuas AF
Jika Anda memotret, dengan memencet Shutter namun lensa tidak jua memfokus mungkin ada hal yang dilupakan. Ya, tuas AF pada lensa kemungkinan masih pada posisi M (manual fokus). Jadi lihatlah ke bagian pinggir lensa apakah sudah terposisikan di AF. Untuk lensa yang diatur ke AF, Anda hanya perlu memencet Shutter dan membiarkan lensa bekerja. Namun jika masih M, maka Anda sendiri yang harus mencari fokus dengan memutar fitur pencari fokus (ring). Sulit bagi pemula memang untuk menggunakan Manual fokus.
Menggunakan flash internal
Bagi yang ingin menggunakan mode Manual, semuanya harus diatur sendiri seperti penggunaan flash. Area yang gelap memang membutuhkan fitur ini, Anda bisa memencet tombol dengan ikon kilat yang biasanya terletak dibagian sisi kiri dibawah lampu flash. Namun jika menggunakan Auto, pada area minim cahaya, flash akan otomatis membuka dan menyala.