Pernyataan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang telah menarik perhatian masyarakat, terutama terkait dengan gagasannya tentang subsidi mobil listrik pribadi. Anies mengkritik gagasan tersebut, menganggap bahwa subsidi mobil listrik pribadi tidak tepat dan tidak menjadi prioritas pemerintah saat ini.
Mobil listrik pribadi saat ini masih belum banyak digunakan di Indonesia, dan cenderung dibeli sebagai mobil kedua oleh orang yang sudah memiliki mobil bensin. Oleh karena itu, subsidi untuk mobil listrik pribadi hanya akan memberikan keuntungan kepada orang yang sudah mampu membeli mobil kedua, bukan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan dalam hal transportasi.
Selain itu, subsidi mobil listrik pribadi juga dapat menambah kemacetan di jalan. Hal ini dikarenakan mobil listrik pribadi akan menambah jumlah kendaraan di jalan, sehingga memperparah kemacetan yang sudah ada. Selain itu, meskipun mobil listrik pribadi tidak mengeluarkan emisi karbon di tempat, namun emisi karbon yang dihasilkan dalam proses produksinya masih sangat tinggi. Sehingga, secara emisi karbon per kapita per kilometer, mobil listrik pribadi bahkan masih kalah dengan bus berbahan bakar minyak, apalagi bus listrik.
Oleh karena itu, yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah adalah subsidi untuk mendorong penambahan transportasi umum massal seperti bus, halte, kereta, rel, dan lain sebagainya. Lebih bagus lagi bila transportasi umum massal tersebut berbahan bakar listrik atau energi terbarukan lainnya. Hal ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
Penambahan transportasi umum massal yang efektif dan efisien dapat membantu mengurangi kemacetan di jalan, mempercepat mobilitas masyarakat, dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan. Selain itu, dengan adanya transportasi umum yang lebih baik, masyarakat dapat menghemat biaya transportasi dan dapat lebih mudah mencapai tujuan mereka.
Selain subsidi untuk transportasi umum massal, pemerintah juga dapat memberikan insentif bagi pengguna kendaraan bermotor yang ramah lingkungan, seperti mobil listrik atau motor listrik. Insentif ini dapat berupa pembebasan pajak kendaraan, pengurangan tarif tol, atau diskon pada bahan bakar listrik atau pengisian ulang listrik.
Dalam jangka panjang, subsidi untuk transportasi umum massal dan insentif untuk kendaraan bermotor yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi, memperbaiki kualitas udara di perkotaan, dan membantu mencapai target pengurangan emisi karbon yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam hal ini, Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden akan memperhatikan pentingnya subsidi untuk transportasi umum massal dan insentif untuk kendaraan bermotor yang ramah lingkungan, sebagai alternatif yang lebih tepat daripada subsidi mobil listrik pribadi. Sebagai seorang pemimpin, Anies Baswedan mendorong pengembangan infrastruktur yang mendukung penggunaan transportasi umum massal dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan, seperti stasiun pengisian listrik umum, jalur khusus bagi kendaraan bermotor yang ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
Anies Baswedan juga memperhatikan aspek ekonomi dari subsidi mobil listrik pribadi. Subsidi mobil listrik pribadi membutuhkan biaya yang cukup besar, baik untuk subsidi langsung maupun untuk infrastruktur penunjangnya, seperti stasiun pengisian listrik umum. Hal ini tentu saja akan membebani APBN dan dapat mengurangi alokasi dana untuk sektor lain yang juga penting.
Dalam hal ini, menurut Anies Baswedan pemerintah seharusnya lebih memperhatikan prioritas penggunaan dana subsidi yang tepat dan efektif, serta memperkuat kerjasama dengan swasta dalam pengembangan infrastruktur transportasi umum massal dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
Selain itu, Anies Baswedan juga seharusnya memperhatikan pengembangan teknologi dan sumber daya manusia dalam bidang transportasi dan energi yang ramah lingkungan. Dengan mengembangkan teknologi dan sumber daya manusia yang memadai, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pengembangan transportasi dan energi yang ramah lingkungan di dunia, dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengurangi emisi karbon global.
Dalam kesimpulan akhir, subsidi mobil listrik pribadi seharusnya tidak menjadi prioritas pemerintah saat ini. Sebagai alternatif yang lebih tepat, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan subsidi untuk transportasi umum massal dan insentif untuk kendaraan bermotor yang ramah lingkungan. Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden diharapkan dapat memperhatikan hal ini dan memperkuat upaya untuk mengembangkan transportasi dan energi yang ramah lingkungan di Indonesia.
Capres Anies Baswedan Soroti Subsidi Mobil Listrik Pribadi